Gotong Royong Gropyok Tikus, Bukti Kekompakan Petani Krai dan Aparat

Lumajang, doreng45.com – Wujud nyata kebersamaan dalam menjaga ketahanan pangan ditunjukkan oleh para petani Desa Krai, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Bersama Babinsa dan penyuluh pertanian, mereka melaksanakan kegiatan gropyok tikus di lahan pertanian milik Kelompok Tani Harapan Mulyo, Dusun Kebonan, Kamis (31/7/2025).

Aksi serentak tersebut dipimpin oleh Ketua Poktan Harapan Mulyo, Sarip Chasbullah, didampingi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Krai, Rizka Avianti Andhikasari, STP. Sebanyak 30 orang petani turut ambil bagian, menunjukkan semangat gotong royong dalam memberantas hama tikus yang mengancam tanaman menjelang masa tanam.

banner 336x280

Babinsa Krai Koramil 0821-11/Yosowilangun, Serka Sugeng Agus Wiyono, yang hadir langsung mendampingi kegiatan mengatakan bahwa pengendalian hama tikus harus dilakukan secara terpadu agar tidak menimbulkan kerugian besar.

“Hama tikus termasuk ancaman serius bagi petani. Gropyok tikus ini salah satu langkah efektif yang harus dilakukan bersama-sama. Kami dari TNI mendukung penuh demi menjaga produktivitas pertanian warga,” ungkap Serka Sugeng.

PPL Rizka Avianti menambahkan, kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya populasi tikus di sawah yang berpotensi merusak hasil panen. Ia juga memberikan edukasi terkait metode pengendalian hama secara ramah lingkungan.

“Kami mengajak para petani aktif memantau dan mengendalikan hama secara rutin dan terpadu. Langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mempertahankan hasil panen,” jelasnya.

Ketua Poktan Harapan Mulyo, Sarip Chasbullah, mengapresiasi sinergi antara petani, Babinsa, dan PPL. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin demi menjaga keberlanjutan pertanian di Desa Krai.

“Kami sangat terbantu dengan pendampingan langsung dari Babinsa dan PPL. Ini bukti nyata dukungan bagi kami. Gotong royong seperti ini harus terus dilestarikan,” tuturnya.

Melalui kegiatan gropyok tikus ini, sinergi antara aparat, penyuluh, dan petani tidak hanya memperkuat pertanian berkelanjutan, tetapi juga menjaga stabilitas ketahanan pangan di tingkat desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *