Lumajang, doreng45.com – Ancaman hama tikus menjadi perhatian serius petani di wilayah Kecamatan Pasrujambe. Untuk mengantisipasi kerusakan lahan pertanian, Babinsa Sukorejo Koramil 0821-17/Pasrujambe, Serda Khamim Tohari Muslih, turut mendampingi pelaksanaan Gerakan Pengendalian Hama Tikus (Gerdal Tikus) bersama Kelompok Tani (Poktan) Argorejo II di Dusun Rambaan, Desa Sukorejo, Rabu (23/7/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di area persawahan Sumber Rowo ini melibatkan sekitar 40 peserta dari berbagai unsur. Hadir dalam kegiatan tersebut Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Provinsi Jawa Timur, Forkopimcam Pasrujambe, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), penyuluh lapangan, Kepala Dusun Rambaan, Ketua Poktan Mistoko beserta anggota, serta mahasiswa dari Universitas Jember.
Sebelum praktik lapangan dimulai, POPT Jatim, Ali Maksum, memberikan sosialisasi mengenai metode pengendalian hama tikus. Ia memperkenalkan beberapa jenis racun yang digunakan, seperti rodentisida padat, larutan belerang cair, dan belerang padat. Rodentisida ditempatkan langsung ke dalam lubang atau sarang tikus, yang bertujuan menekan populasi dan mencegah kerusakan tanaman akibat serangan hama.
Serda Khamim menyampaikan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Sebagai Babinsa, kami hadir untuk memberi semangat dan memastikan petani mendapat dukungan penuh dalam mengatasi serangan hama. Sinergi seperti ini penting untuk menjaga hasil panen tetap optimal,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan praktik langsung pengendalian hama oleh para petani. Mereka melakukan penempatan racun ke dalam lubang-lubang tikus (gampeng) yang tersebar di lahan sawah milik Ketua Poktan, Mistoko. Langkah ini diharapkan mampu menekan laju pertumbuhan populasi tikus yang selama ini menjadi momok bagi petani setempat.
Camat Pasrujambe, Muhammad Saiful, S.Ap., yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang terjadi.
“Kegiatan ini menunjukkan kekompakan dan kepedulian semua pihak. Kami berharap edukasi seperti ini terus berlanjut agar pengendalian hama dilakukan dengan cara yang efektif namun tetap ramah lingkungan,” ujarnya.
Gerakan pengendalian ini menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas produksi pertanian sekaligus memperkuat kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya perlindungan tanaman pangan.
Penulis: Guntur