SUMATERA UTARA, doreng45.com – Ratusan aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumatera Utara Peduli Hukum menggelar aksi damai di depan Kantor Pengadilan Tinggi Medan, Jalan Ngumban Surbakti, pada Jumat (31/1/2025). Mereka menuntut hakim agar menjatuhkan hukuman seberat-beratnya terhadap EES, anggota DPRD Tapanuli Selatan dari Partai NasDem, yang telah menjadi terpidana dalam kasus penganiayaan dan diduga sebagai provokator kerusuhan di proyek PLTA Batangtoru.
Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara di lokasi yang sama pada Senin (20/1/2025).
Tuntutan Hukum yang Tegas
Koordinator aksi, Farijar alias Boy, menegaskan bahwa mereka ingin perwakilan rakyat yang benar-benar memiliki integritas, berilmu, dan beradab dalam melayani masyarakat, bukan yang justru terlibat tindakan kekerasan.
“Kami hadir di sini menuntut keadilan atas kasus penganiayaan dan kerusuhan di PT PLTA Batangtoru yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Tapsel, EES. Kami meminta hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya agar ada efek jera bagi para wakil rakyat lainnya,” ujar Boy.
Dalam orasinya, Boy juga menekankan bahwa wakil rakyat seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bukan justru bertindak arogan.
“Kami tidak ingin wakil rakyat yang bersikap preman! Kami ingin perwakilan rakyat yang berintegritas, bermoral, dan beradab!” tegasnya.
Aksi ini juga mendapat dukungan dari Satuan Tugas Bela Wartawan dan Negara (SATBEL) DPW Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Sumatera Utara. Ketua SATBEL DPW PWDPI Sumut, Sandi Andika, meminta agar hukum ditegakkan dengan seadil-adilnya tanpa pandang bulu.
“Kami meminta hakim yang mulia menegakkan hukum dengan adil,” ujarnya.
Aksi Berlanjut ke Kantor DPW NasDem Sumut
Setelah berunjuk rasa di Pengadilan Tinggi Medan, massa bergerak ke Kantor DPW Partai NasDem Sumatera Utara di Jalan HM Yamin, Medan. Namun, mereka kecewa karena tidak ada satu pun pengurus partai yang hadir di lokasi.
Saat ditemui, seorang satpam bernama Pardede menyatakan bahwa seluruh pengurus DPW Partai NasDem sedang tidak berada di kantor.
“Para pengurus tidak ada di tempat, Pak,” ujar Pardede.
Boy mengungkapkan kekecewaannya karena pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan aksi sejak 28 Januari 2025, tetapi tidak mendapat respons dari pihak DPW NasDem Sumut.
“Kami telah mengirimkan surat pemberitahuan aksi sejak tiga hari lalu, tetapi tidak ada satu pun pengurus yang datang. Ini menunjukkan sikap yang tidak kooperatif,” keluhnya.
Sebagai bentuk protes atas ketidakhadiran perwakilan DPW NasDem, para demonstran kemudian melaksanakan salat bersama di halaman kantor partai tersebut sebelum akhirnya membubarkan diri secara tertib. Aksi ini berlangsung damai di bawah pengawalan ketat pihak kepolisian.
(Tim)