Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus Ajak Mahasiswa Hindari Judi Online

Medan, doreng45.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ilyas Sitorus, mengajak mahasiswa untuk menjauhi judi online karena dampaknya yang buruk terhadap aspek finansial, sosial, psikologis, kesehatan, akademik, keagamaan, dan kepribadian pelakunya.

Hal ini disampaikan Ilyas dalam seminar nasional bertajuk “Bahaya dan Dampak Judi Online bagi Generasi Muda Bangsa” yang diselenggarakan oleh Penyuluh Agama Islam PPPK Kementerian Agama Kota Medan di Kampus Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP), Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, pada Rabu (22/1/2025).

banner 336x280

“Penuntasan masalah judi online ini bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Yang bisa menghentikannya adalah diri kita sendiri,” ujar Ilyas Sitorus.

Ia menambahkan, meskipun pemerintah telah memblokir banyak situs judi online, situs-situs baru terus bermunculan.

“Jika satu situs dihapus, mereka segera membuat situs baru. Proses ini terus berulang,” jelasnya.

Ilyas mengimbau mahasiswa untuk membangun ketahanan pribadi terhadap godaan judi online dengan mengubah pola pikir bahwa uang tidak bisa diperoleh secara instan dan dengan cara yang menyimpang. Ia juga mendorong mahasiswa untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.

“Bagi yang belum terkena, ayo bentengi diri. Kembangkan kesadaran diri, isi waktu dengan kegiatan positif, dan hindari pergaulan dengan orang-orang yang hobi berjudi online. Bagi yang sudah terjerat, segeralah berhenti,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Impun Siregar, menekankan bahwa semua agama menentang dan mengharamkan judi.

“Sebagai umat Tuhan, sudah sepantasnya kita menjauhi judi. Tingkatkan iman dan takwa sesuai ajaran agama masing-masing,” ucap Impun.

Kasubdit Ditintelkam Polda Sumut, AKBP Samsul Bahri Siregar, yang juga menjadi narasumber dalam seminar tersebut, menjelaskan bahwa pelaku judi online sering kali adalah pengguna internet yang menginginkan keuntungan instan.

“Faktor utama penyimpangan perilaku, termasuk berjudi, sering kali berawal dari kurangnya pengajaran etika, moral, dan adat istiadat di lingkungan keluarga dan masyarakat,” katanya.

Seminar nasional ini dihadiri sekitar 400 mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas MBP. Hadir pula Rektor Universitas MBP, Sarman Sinaga, para dosen, serta civitas akademika Universitas MBP Medan.

(Rizky Zulianda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *