Lumajang, doreng45.com – Potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, cuaca ekstrem, dan likuifaksi di Kecamatan Kunir menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lumajang. Untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, BPBD dan PMI mengadakan program Sekolah Aman Bencana di Pendopo Kecamatan Kunir pada Selasa (14/1/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 46 peserta yang terdiri dari perwakilan 11 desa di Kecamatan Kunir. Para peserta berasal dari berbagai unsur, seperti kader PKK, Linmas, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Karang Taruna, perangkat desa, petugas Puskesmas, serta perwakilan siswa SMP dan SMA di wilayah tersebut.
Meningkatkan Kapasitas Masyarakat
Camat Kunir, M. Imron Rosyadi, MA, yang membuka acara tersebut, mengapresiasi inisiatif BPBD dan PMI. “Kami berterima kasih atas perhatian BPBD dan PMI Lumajang yang membantu masyarakat memahami potensi bencana dan memberikan edukasi mengenai langkah-langkah antisipasi jika terjadi bencana,” ungkapnya.
Amni Natami, SH, SAP, fasilitator dari BPBD Kabupaten Lumajang, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. “Kunir memiliki hampir semua potensi bencana karena letaknya di kawasan pantai selatan Lumajang. Oleh karena itu, kesiapan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko bencana,” terang Amni.
Pada sesi penyampaian materi, Amni memberikan edukasi mengenai konsep Sekolah Aman Bencana, termasuk langkah-langkah mitigasi di lingkungan sekolah. Di sisi lain, Dwi Endah, SH, dari PMI Lumajang, memaparkan tentang manajemen bencana partisipatif dan inklusif yang melibatkan semua elemen masyarakat.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bencana di wilayah mereka tetapi juga memperkuat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait dalam menghadapi ancaman bencana.
(Rin)