Jakarta, doreng45.com – Pencanangan Gerakan Nasional Wujudkan Film Anak dan Keluarga berlangsung meriah di Aula Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI pada Jumat (29/11/2024). Momentum ini ditandai dengan pengumuman produksi film bertajuk Sahabat Anak, yang direncanakan tayang pada Hari Anak Nasional 2025.
Acara ini dihadiri berbagai tokoh perfilman, aktivis perlindungan anak, serta pejabat pemerintah, termasuk Menteri PPPA, Arifatul Fauzi, dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Pencanangan dilakukan secara langsung oleh Arifatul Fauzi bersama Kak Seto Mulyadi, tokoh perlindungan anak, dengan Fadli Zon bergabung secara daring.

Tokoh-tokoh ternama seperti Adi Bing Slamet, Nourma Yunita, dan Baim Wong turut memeriahkan acara ini, didampingi para sineas seperti Irham Acho Bahtiar dan Bayu Pamungkas. Anak-anak dari berbagai komunitas juga tampil, termasuk Sena Ventrilokus, Meisshita, dan BestThree, yang menyuguhkan performa ceria dari Operet Si Komo.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan kehadiran Jose Rizal dari Teater Tanah Air dan anak-anak berbakat dari Suku Togutil di Halmahera Utara. Tak ketinggalan, Kitama, seorang dalang cilik, menjadi salah satu sorotan utama dengan penampilannya yang memukau.
Dalam sambutannya, Arifatul Fauzi mengungkapkan apresiasinya terhadap pencanangan gerakan ini. Ia menyebutkan pentingnya menghadirkan film yang inspiratif dan edukatif bagi anak-anak dan keluarga.
“Melalui gerakan ini, kami ingin memastikan anak-anak memiliki tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun karakter dan mengajarkan nilai-nilai positif,” ujar Arifatul yang juga menerima penghargaan sebagai Menteri Sahabat Anak dari Kak Seto.
Kak Seto, penggagas film Sahabat Anak, menegaskan pentingnya sinema anak yang mendidik. “Film ini dirancang penuh pesan moral untuk memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Kami berharap bisa memberikan kado istimewa bagi anak-anak pada Hari Anak Nasional 2025,” ujarnya.
Sementara itu, Fadli Zon menekankan bahwa film anak dapat menjadi media efektif untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda. “Sinema adalah alat penting untuk mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kita,” tuturnya.
Sekjen Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI), Soegiharto Santoso atau Kak Hoky, mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya konten film ramah anak di bioskop. “Saat ini bioskop terlalu banyak menampilkan film horor yang tidak sesuai untuk anak-anak. Kami mendorong lebih banyak film yang mendidik,” katanya.
Kak Hoky juga menambahkan bahwa gerakan ini adalah langkah strategis untuk mendukung Generasi Platinum 4.0. “Kami ingin menciptakan ruang inovasi bagi anak-anak Indonesia melalui sinema yang berkualitas,” tegasnya.
Pencanangan Gerakan Nasional Wujudkan Film Anak dan Keluarga menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan tontonan yang sehat bagi anak-anak. Dengan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan gerakan ini dapat menginspirasi dan membentuk karakter generasi muda Indonesia melalui film yang bermutu. (HGM)