Posyandu Jadi Ujung Tombak Kesehatan Balita, Babinsa Pandanarum Aktif Dampingi Pelayanan

Lumajang, doreng45.com – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tidak hanya berperan sebagai tempat penimbangan berat badan anak, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam memastikan generasi penerus tumbuh sehat dan cerdas. Hal ini ditegaskan oleh Babinsa Pandanarum Koramil 0821-10/Tempeh, Serda M. Irfan Mashuri, saat mendampingi pelayanan kesehatan balita di Posyandu Kamboja, Dusun Sumbergentong, Desa Pandanarum, Rabu (12/11/2024).

Kegiatan yang diikuti oleh 16 anak baduta dan 37 balita ini dilayani secara langsung oleh Bidan Desa Pandanarum, Ifa Ariska Dewi, A.Md.Keb., beserta tenaga kesehatan dan kader Posyandu setempat. Para ibu tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian layanan, mulai dari penimbangan berat badan, pengukuran tinggi, imunisasi, hingga pemberian vitamin dan makanan tambahan.

banner 336x280

Serda M. Irfan Mashuri menyatakan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan Posyandu merupakan wujud nyata dukungan TNI terhadap program kesehatan masyarakat.

“Posyandu memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan anak-anak di desa. Kami dari Koramil berupaya terus mendampingi kegiatan seperti ini agar masyarakat semakin sadar pentingnya datang ke posyandu secara rutin. Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan posyandu harus terus ditumbuhkan, karena dari sinilah upaya pencegahan stunting dan masalah gizi bisa dimulai,” jelas Irfan.

Bidan Desa Pandanarum, Ifa Ariska Dewi, A.Md.Keb., menekankan bahwa Posyandu merupakan fondasi utama pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat desa.

“Dari kegiatan posyandu, kami bisa mengetahui apakah anak mengalami kekurangan gizi, berat badan tidak naik, atau perlu intervensi lanjutan. Jadi, posyandu bukan hanya kegiatan rutin, tetapi kunci awal membangun generasi sehat. Kami juga menekankan pentingnya posyandu sebagai sarana deteksi dini terhadap gangguan pertumbuhan anak,” tegas Ifa.

Sinergi antara Babinsa, tenaga kesehatan, dan kader Posyandu di Desa Pandanarum ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi multipihak dapat mendorong terciptanya masyarakat yang sehat, sadar gizi, dan bebas stunting. Keberlanjutan program seperti ini diharapkan mampu mengoptimalkan tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa. (Sugianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *