Rakerwil Tani Merdeka Indonesia 2025: Perkuat Peran Petani dan Komunitas di Sumatera Utara

Medan, doreng45.com – Organisasi Kemasyarakatan Tani Merdeka Indonesia (TMI) Sumatera Utara sukses menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2025 di Hotel Grand Inna, Medan, pada Sabtu (26/07/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum DPN TMI Don Muzakir, Ketua DPW TMI Sumut Dr. H. Muhammad Husni, SE., M.Si., perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan, serta seluruh pengurus DPD TMI se-Sumatera Utara.

banner 336x280

Rakerwil ini berfokus pada penguatan program strategis untuk memberdayakan petani di seluruh daerah Sumatera Utara. Salah satu inisiatif utama adalah pembentukan koperasi Tani Merdeka Indonesia di wilayah pedesaan guna mendistribusikan pupuk subsidi dan benih unggul secara tepat sasaran.

Selain itu, hilirisasi pertanian menjadi salah satu target utama, dengan menempatkan Tani Merdeka Indonesia sebagai mitra strategis Dinas Pertanian. Program ini juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional.

“Logo organisasi saja tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah aksi nyata dan program yang langsung berdampak pada petani,” tegas Dr. M. Husni.

Ia menambahkan bahwa koperasi TMI berperan penting dalam memfasilitasi akses petani terhadap pupuk bersubsidi, bantuan permodalan, serta benih unggul.

Rakerwil ini juga menjadi momentum untuk menyempurnakan kebijakan organisasi, mengeksplorasi potensi wilayah, dan meningkatkan kapasitas kelembagaan hingga tingkat desa.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, Razali—mewakili Gubernur Bobby Nasution—mengapresiasi kontribusi Tani Merdeka Indonesia yang dinilai berhasil meningkatkan hasil panen serta menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

Sementara itu, Ketua Umum TMI Don Muzakir menyampaikan pesan dari Dewan Pembina Pusat TMI yang juga Wakil Menteri Pertanian RI, Mas Sudaryono. Ia menekankan pentingnya penguatan organisasi hingga ke tingkat desa dan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah secara bertanggung jawab.

“Jangan dikasih mesin pertanian lalu dijual-belikan seperti kejadian-kejadian sebelumnya,” ujar Don Muzakir.

Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, yang mengingatkan akan bahaya praktik “serakahnomic” — yaitu ketika upaya pemerintah membeli gabah dengan harga tinggi tidak diimbangi dengan kendali harga beras di pasaran, sehingga merugikan masyarakat.

“Program swasembada pangan harus kita dukung bersama. Baru satu tahun menjabat, cadangan beras nasional di Bulog sudah mencapai lima juta ton,” jelasnya.

Acara ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Tani Merdeka Indonesia Sumut dan DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, yang diwakili oleh Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut, Bobby O. Zulkarnain. Dalam pernyataannya, Bobby menyambut baik kolaborasi ini dan berharap Gerindra bisa menjadi jembatan antara petani dan pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *