doreng45.com – Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan menjadi momen penuh keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada periode ini, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah guna menyambut hari kemenangan Idulfitri. Menyadari keistimewaan tersebut, komunitas Cangkru’an Tiang “Mapan” (Mati Kapan-Kapan) mencetuskan sebuah gerakan unik bernama PNS (Pemburu Nyewu Sasi) atau dalam bahasa Indonesia berarti Pemburu Seribu Bulan.
Inisiatif ini lahir dari kebiasaan anggota komunitas yang sering berkumpul selepas sholat tarawih untuk nongkrong dan ngopi bersama. Dari obrolan santai tersebut, muncul ide untuk memanfaatkan momen berharga ini dengan melakukan i’tikaf di masjid. Agar lebih menarik dan tidak terasa berat, mereka menamai kegiatan ini PNS, terinspirasi dari Lailatul Qadr, malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan.
“Ide ini muncul begitu saja saat kami nongkrong. Kami berpikir, kenapa tidak memanfaatkan waktu ini untuk beribadah lebih maksimal? Maka tercetuslah PNS atau Pemburu Nyewu Sasi sebagai bentuk komitmen kami dalam mengejar keberkahan Ramadhan,” ujar salah satu anggota komunitas Cangkru’an Tiang “Mapan”.
Sejak awal sepuluh hari terakhir Ramadhan, anggota komunitas ini secara konsisten menjalankan i’tikaf setelah nongkrong dan ngopi bersama. Mereka berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang serta menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk memaksimalkan ibadah di penghujung bulan suci.
“Semoga kami selalu diberi kemudahan dalam melangkah di jalan-Nya dan dapat kembali bertemu dengan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya,” tutup perwakilan komunitas.
Gerakan PNS (Pemburu Nyewu Sasi) dari Cangkru’an Tiang “Mapan” menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif, terutama dalam memperdalam nilai-nilai spiritual di bulan suci Ramadhan. (AJN)