SMA Muhi Sambut Kunjungan Internasional dari Malaysia

Yogyakarta, doreng45.com – Pada Jumat, 17 Januari 2025, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) menyambut kedatangan tamu internasional dari Kolej Islam Sultan Alam Shah (KISAS) Malaysia dalam rangka International School Collaboration. Rombongan yang terdiri dari 25 siswa dan 6 guru pendamping ini disambut secara meriah melalui upacara penyambutan yang dimulai pukul 07.00 WIB.

Acara yang berlangsung di halaman sekolah tersebut dipimpin langsung oleh Kepala SMA Muhi, Drs. H. Herynugroho, M.Pd, serta dihadiri oleh seluruh guru, tenaga kependidikan, dan siswa kelas X hingga XII. Berbagai atraksi seni dipersembahkan oleh siswa SMA Muhi, seperti kolaborasi gamelan, solo keyboard, pembacaan puisi, tari Saman, rockestra, dan tari tradisional lemak manis.

banner 336x280
Penampilan tari Saman oleh siswa SMA Muhi memukau tamu dari Malaysia.

Dalam sambutannya, Drs. H. Herynugroho menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam dunia pendidikan. “Melalui kegiatan ini, kami berharap peserta didik dapat mengembangkan kemampuan komunikasi global, pengetahuan, dan keterampilan yang relevan untuk menghadapi persaingan di era industri 4.0,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah, bertujuan memperkenalkan Muhammadiyah di kancah global.

Achmad Muhamad, M.Ag., Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Non Formal PWM DIY, turut memberikan apresiasi atas langkah inovatif yang dilakukan SMA Muhi. “Dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang dinamis, institusi pendidikan perlu memperluas wawasan global. Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat akademik, tetapi juga membentuk generasi yang siap bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Buono, S.Pd., M.Eng., dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Non Formal PDM Kota Yogyakarta, memuji upaya SMA Muhi dalam mengadopsi kurikulum International Baccalaureate (IB). “Kurikulum IB menyiapkan siswa untuk mendapatkan pengakuan internasional, dengan pendekatan holistik yang diterima di universitas-universitas ternama dunia,” jelasnya.

Setelah upacara, rombongan dari Malaysia mengikuti workshop membatik dan bermain gamelan. Mereka juga mempersembahkan tarian khas Malaysia sebagai bentuk pertukaran budaya. Pada sore harinya, rombongan melakukan city tour di Kota Yogyakarta dan berbelanja batik. Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan wisata ke Candi Borobudur sebelum kembali ke Malaysia.

Penanggung Jawab: Yusron Ardi Darmawan, M.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *