Lumajang, doreng45.com – Korem Bhaladika Jaya menggelar simulasi Latihan Lapangan Penanganan Konflik Sosial sebagai tindak lanjut dari apel kesiapsiagaan. Latihan ini menghadirkan skenario unjuk rasa (unras) yang terjadi akibat ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan kepala daerah (pilkada). Simulasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, PMI, dan Damkar.
Latihan lapangan ini dibagi menjadi tiga hari dengan fokus berbeda setiap harinya. Pada hari pertama, simulasi berpusat di kantor KPU, hari kedua di kantor Bawaslu, dan hari ketiga di kantor Pemkab. Setiap hari, simulasi dilakukan untuk mengasah kesiapan petugas dalam menangani unjuk rasa terkait ketidakpuasan terhadap hasil pilkada.
Wakil Sekretaris PMI Kabupaten Lumajang, Nurhadi Santoso, SP, mengungkapkan peran penting PMI dalam latihan ini, yaitu mengevakuasi korban dari pihak pengunjuk rasa, petugas pengamanan, dan masyarakat sekitar jika terjadi benturan selama unjuk rasa. PMI bertugas untuk memberikan bantuan medis dan mengevakuasi korban ke tempat yang aman.
“Alhamdulillah, kami dari PMI setiap hari mengikuti latihan lapangan ini bersama pihak terkait untuk memastikan respons cepat dan tepat dalam menangani konflik sosial,” ujar Nurhadi.
Latihan Lapangan Penanganan Konflik Sosial ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam menangani konflik secara terpadu dan komprehensif, demi terciptanya ketertiban dan keamanan masyarakat. (rin)