Hashim Djojohadikusumo: Magnet FORMAS dan Penggerak Kolaborasi 37 Organisasi

Jakarta, doreng45.com – Sosok Hashim Djojohadikusumo menjadi daya tarik tersendiri bagi Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS). Meski baru tiga bulan berdiri, sudah ada 37 organisasi yang resmi bergabung dengan FORMAS, menunjukkan antusiasme besar terhadap gerakan ini.

Sejak pertama kali diresmikan pada awal Agustus 2024, FORMAS telah dihuni oleh 21 organisasi yang berasal dari berbagai latar belakang. Jumlah ini terus bertambah karena tujuan utama organisasi ini adalah mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

banner 336x280

Ketokohan Hashim Djojohadikusumo sebagai pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina FORMAS, serta Yohanes Handoyo Budhisedjati sebagai Ketua Umum, menjadikan kegiatan FORMAS selalu menarik perhatian publik dan media.

Pada acara pelantikan yang diadakan di Aula Universitas Podomoro, Jakarta Barat, Jumat (11/10/2024), Hashim bersama Yohanes Handoyo melantik 16 organisasi baru yang diwakili langsung oleh para Ketua Umum dan pimpinan tertinggi masing-masing.

Ketua Umum FORMAS, Yohanes Handoyo, menyatakan bahwa FORMAS bertugas untuk mengawal dan memonitor jalannya pemerintahan baru. “Kami akan bekerja sama dengan seluruh lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk memastikan program-program Pak Prabowo dapat langsung menyentuh rakyat, terutama di desa-desa,” ujar Handoyo usai pelantikan.

Dialog Kebangsaan : Gen Z sebagai Motor Inovasi

Acara pelantikan tersebut diawali dengan Dialog Kebangsaan bertema Peran Gen Z dalam Peningkatan Kualitas SDM Menuju Indonesia Emas. Dialog ini melibatkan rektor-rektor perguruan tinggi ternama, sejumlah tokoh nasional, pejabat, dan ratusan mahasiswa.

Rektor Universitas Podomoro, Bacelius Ruru, S.H., LL.M., memberikan sambutan sebagai tuan rumah. Sambutan pembuka disampaikan oleh Irjen. Pol. Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si, Wakil Kepala Lemdiklat Polri.

Hashim Djojohadikusumo, sebagai pembicara utama, menekankan potensi besar Generasi Z (Gen Z) dalam membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Gen Z yang terampil dalam teknologi canggih memiliki keunggulan dalam menciptakan inovasi yang bisa mengubah peradaban.

“Keahlian mereka dalam teknologi adalah aset yang harus terus didorong. Gen Z harus berinovasi dan beradaptasi agar dapat bersaing secara global,” ungkap Hashim.

Hashim juga mengingatkan tentang kondisi stunting di Indonesia. Berdasarkan data pemerintah, 30 persen anak Indonesia pada tahun 2006 mengalami stunting. Pada tahun 2014, jumlah ini meningkat menjadi 38 persen. Menurutnya, banyak dari anak-anak ini yang kini masuk dalam kelompok Gen Z, dan mereka menghadapi tantangan serius, terutama dalam memperoleh akses pendidikan dan peluang ekonomi.

“Mahasiswa di Universitas Pertahanan, misalnya, harus memiliki IQ minimal 120, yang tentu sulit dicapai oleh mereka yang pernah mengalami stunting,” jelas Hashim.

Hashim juga menyinggung tentang program pemerintah yang berfokus pada pemberian makanan bergizi untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil sebagai langkah pencegahan stunting. Ia menekankan pentingnya program tersebut dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.

Peran Teknologi dan Media dalam Pengawalan Pemerintahan

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Ir. Soegiharto Santoso, SH, menyatakan dukungannya terhadap program unggulan FORMAS. Menurutnya, APTIKNAS siap berkontribusi dalam mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

“Kami siap memperkuat pengawasan melalui pemanfaatan teknologi informasi agar program-program pemerintah dapat terealisasi dengan baik,” ujar Hoky, sapaan akrabnya.

Wakil Ketua Umum FORMAS Bidang Pengembangan Pers dan Media, Hence Mandagi, juga menekankan pentingnya sosialisasi dan publikasi program-program pemerintah secara masif. Ia mengungkapkan bahwa FORMAS memiliki empat organisasi pers yang dapat membantu mendistribusikan informasi hingga ke pelosok desa, memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang tepat dan edukatif.

Organisasi yang Bergabung dengan FORMAS

Berikut adalah daftar 37 organisasi yang telah bergabung dalam FORMAS:

  1. Anugerah Amal Kasih (A2K)
  2. Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama (AWIBB)
  3. Bikers For Christ Indonesia (BFCI)
  4. Central Kristen Indonesia (CKI)
  5. Gema Sadhana
  6. Gerakan Sumatera Maju (GERSUMA)
  7. Gerakan Pertobatan dan Pemulihan Indonesia (GPdPI)
  8. Laskar Prabowo 08
  9. Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI)
  10. Perkumpulan Alumni Margasiswa RI (PATRIA)
  11. Perhimpunan Duta Wisata Sulut
  12. Perkumpulan Insan Merajut Merah Putih (PIN MERATIH)
  13. Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)
  14. Pusat Kajian Kebijakan Lingkungan (PKKL)
  15. Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI)
  16. Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI)
  17. Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI)
  18. Relawan Pemimpin Indonesia (RAPI)
  19. Relawan Peduli Kasih Indonesia Perkasa (REPKIP)
  20. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI)
  21. VOX Point Indonesia
  22. Kita Indonesia Prabu (KIPRA)
  23. Paguyuban Pariban 08 (PP 08)
  24. Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS)
  25. Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI)
  26. Solidaritas Pencipta Lagu Indonesia (SPLI)
  27. Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK)
  28. Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI)
  29. Badan Kerja Sama Gereja dan Lembaga Kristen Indonesia (BKSG-LK)
  30. Anak Bangsa Berkarakter Mulia
  31. Perisai Prabowo
  32. Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI)
  33. Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI)
  34. Ponpes Syekh Djatira Babakan Ciwaringin Cirebon
  35. Pondok Al Khiyaroh Putra-Putri Buntet Pesantren Cirebon
  36. Yayasan Bethany Kalimantan
  37. Yayasan Surya Kurnia Bakti Indonesia (YSKBI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *