Forkopimda Lumajang Tinjau Desa Jugosari Terdampak Lahar Dingin Semeru

Lumajang, doreng45.com – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu (7/12/2025). Turun ke lapangan dipimpin langsung Bupati Lumajang, Ir. Hj. Indah Amperawati, M.Si., didampingi Wakil Bupati dan Dandim 0821/Lumajang, Letkol Arh Anton Subhandi, S.A.P.

Kunjungan ini merupakan respons cepat pemerintah untuk memastikan keselamatan warga dan mempercepat proses pemulihan pasca erupsi Semeru 19 November 2025. Fokus utama saat ini adalah mengamankan warga, memulihkan infrastruktur vital, dan menormalisasi jalur lahar.

banner 336x280

Di hadapan warga dan media, Bupati Indah Amperawati menyampaikan komitmen kuat pemerintah daerah. Ia mengungkapkan bahwa warga Sumberlangsep telah berkali-kali dihimbau dan ditawari relokasi ke Hunian Tetap (Huntap) di Desa Sumbermujur.

“Kami tidak akan berhenti mengupayakan yang terbaik untuk keselamatan rakyat. Bagi warga yang masih bertahan, kami akan kembali menawarkan relokasi ke Huntap. Jika tetap memilih bertahan, kami akan meminta pernyataan tertulis sebagai bentuk kesadaran atas risiko yang ada,” tegas Bupati dengan lugas.

Menyikapi kerusakan infrastruktur, Bupati menjelaskan telah dilakukan koordinasi intensif dengan BNPB. Untuk mengatasi kerusakan jembatan, akan dibangun jembatan gantung sepanjang 270 meter sebagai solusi sementara. Lokasi penempatannya telah disurvei tim BNPB.

Untuk menangani darurat banjir lahar di Desa Jugosari, pemerintah telah mengambil langkah teknis berupa penyedotan material vulkanik untuk mengembalikan aliran air ke jalur utama di tengah Daerah Aliran Sungai (DAS).

Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0821/Lumajang, Letkol Arh Anton Subhandi, menegaskan kesiapan TNI mendukung penuh setiap langkah pemerintah daerah.

“Personel TNI akan terus siaga di lapangan untuk melaksanakan pengamanan, monitoring, dan membantu pekerjaan teknis seperti normalisasi jalur lahar serta distribusi logistik untuk warga terdampak. Komitmen kami adalah mendampingi dari fase darurat hingga pemulihan tuntas,” pungkas Dandim.

Peninjauan Forkopimda ini menjadi sinyal kuat bahwa penanganan pasca bencana Semeru telah memasuki fase sistematis, dengan kolaborasi terpadu antara pemda, TNI, dan instansi terkait untuk pemulihan yang menyeluruh.

(Guntur Tri Mulyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *