Lumajang, doreng45.com – Menyusul munculnya aliran lahar dingin di wilayah hulu, personel Koramil 0821-14/Pronojiwo segera melakukan penyekatan di Pertigaan Sumbersari Bawah, Jumat (5/12/2025). Langkah cepat ini diambil untuk mengantisipasi potensi perluasan bahaya dan menjamin keselamatan warga serta pengendara di jalur yang berisiko terdampak.
Kegiatan yang dipimpin langsung Bati Tuud Koramil Pronojiwo, Peltu Danang Widiatmoko, bertujuan menutup akses menuju zona bahaya di Sumbersari Atas. Penyekatan dilakukan secara tertib untuk mencegah masyarakat memasuki area yang berpotensi dilanda aliran material vulkanik dari Gunung Semeru.
Dalam keterangannya, Peltu Danang Widiatmoko menekankan bahwa lahar dingin merupakan ancaman dinamis yang memerlukan kewaspadaan tinggi.
“Prinsip kami adalah mencegah sebelum terjadi. Penyekatan ini bentuk antisipasi tegas karena aliran lahar dingin bisa datang tiba-tiba, terutama jika terjadi hujan di puncak. Kami mohon warga memahami dan mematuhi larangan sementara ini demi keselamatan bersama,” ujarnya di lokasi.
Selain menutup akses, personel juga aktif memberikan imbauan langsung kepada warga dan pengendara. Mereka mengedukasi tentang bahaya lahar dingin Semeru dan pentingnya menghindari wilayah aliran sungai yang berpotensi menjadi jalur material vulkanik.
Secara paralel, tim juga membantu mengatur jalur alternatif untuk menjaga kelancaran mobilitas warga, meskipun akses utama ditutup. Sinergi dengan perangkat desa setempat memastikan informasi penutupan jalan dan rute pengganti tersebar dengan cepat.
Langkah proaktif ini merupakan bagian dari sistem peringatan dini dan respons cepat yang terus diperkuat di kawasan lereng Semeru. Kehadiran TNI di titik rawan seperti Pertigaan Sumbersari memperlihatkan komitmen dalam operasi pengamanan dan mitigasi bencana berbasis masyarakat.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan Pos Pengamatan Gunung Api untuk memantau perkembangan. Penyekatan akan dilakukan selama kondisi masih mengancam,” tambah Peltu Danang.
Dengan upaya antisipatif ini, diharapkan tidak ada korban jiwa yang jatuh akibat aliran lahar dingin. Kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara fleksibel, menyesuaikan dengan tingkat ancanaan dan rekomendasi dari pihak berwenang.
(Guntur Tri Mulyo)










