Trenggalek, doreng45.com – Upaya mitigasi bencana tanah longsor di wilayah pegunungan Watulimo diperkuat melalui sinergi TNI dan pemerintah daerah. Koramil 0806-07/Watulimo bersama Pemerintah Kecamatan Watulimo dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Trenggalek melaksanakan aksi penanaman pohon di kawasan Bukit Jatuh, Desa Gemaharjo, Sabtu (29/11/2024).
Kegiatan penghijauan ini difokuskan pada zona rawan longsor di Kecamatan Watulimo yang didominasi perbukitan. Penanaman dilakukan di titik-titik dengan kondisi vegetasi menurun sebagai langkah memulihkan tutupan lahan dan meningkatkan stabilitas tanah.

Empat jenis bibit ditanam dalam kegiatan tersebut, yaitu pucung, durian, alpukat, dan trembesi. Pemilihan jenis ini didasarkan pada sistem perakaran yang kuat untuk menahan erosi serta memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Babinsa Gemaharjo Serda Andik Setiawan menegaskan bahwa kepedulian lingkungan merupakan bagian integral dari tugas TNI di wilayah. “Penanaman pohon ini adalah langkah nyata TNI bersama pemerintah dalam mengantisipasi potensi tanah longsor di kawasan pegunungan Watulimo,” ujarnya.
Menurutnya, tutupan vegetasi yang mulai rapuh di beberapa titik perbukitan berpotensi meningkatkan risiko longsor, terutama saat musim hujan. Karena itu, kerja sama lintas lembaga dinilai sangat penting untuk mempercepat rehabilitasi lahan rentan.
Kepala Bidang Penataan dan Kerja Sama Desa PMD Trenggalek, Esti Ayu Nusworini, menyatakan bahwa kegiatan tanam pohon tidak hanya menambah ruang hijau, tetapi juga menjadi sarana edukasi lingkungan bagi warga.
“Lingkungan yang sehat adalah benteng alami masyarakat terhadap ancaman bencana,” ungkap Esti.
Suasana penanaman berlangsung penuh kekeluargaan. Anggota TNI, perangkat kecamatan, dan warga Desa Gemaharjo bekerja sama menyiapkan lubang tanam hingga memastikan bibit dapat tumbuh dengan baik. Kolaborasi ini mencerminkan semangat gotong royong bahwa aksi kecil dapat membawa dampak signifikan bagi keberlanjutan alam.
Pemerintah Kecamatan telah menyiapkan tindak lanjut berupa pemantauan berkala pertumbuhan bibit, penanaman tambahan tanaman penahan erosi, serta pelibatan komunitas peduli lingkungan dalam proses perawatan.
Sinergi TNI dan pemerintah daerah melalui kegiatan ini menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat ketahanan wilayah. Dengan penghijauan berkelanjutan, kawasan Bukit Jatuh diharapkan kembali hijau dan lebih siap menghadapi ancaman tanah longsor di masa depan. (Sugianto)










