Jakarta, doreng45.com – Langkah strategis Indonesia dalam memperkuat fondasi ekonomi digital berdaulat dan tangguh kembali diukir melalui pembukaan National Cybersecurity Connect (NCC) 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (29/10).
Acara tahunan terbesar di bidang keamanan siber ini mengusung tema “Building Data Security Readiness Towards Economic Resilience”, menegaskan bahwa kedaulatan di ruang digital merupakan syarat mutlak bagi ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Kegiatan pembukaan berlangsung megah dan dihadiri lebih dari 2.000 peserta secara hybrid. Acara diresmikan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi, MM., MHan, dan Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, menandai pentingnya kolaborasi antara aspek teknis keamanan siber dan penguatan sektor ekonomi digital.
Dalam sambutannya, Ir. Soegiharto Santoso, SH., Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) sekaligus koordinator utama penyelenggara, menegaskan urgensi acara ini.
“Di tengah gelombang transformasi digital yang tak terbendung, kesiapan keamanan data adalah fondasi dari kedaulatan digital dan ketahanan ekonomi kita,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Hoky ini menambahkan bahwa inisiatif strategis NCC 2025 mencerminkan komitmen APTIKNAS, organisasi profesional dengan rekam jejak 34 tahun membangun negeri di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
“APTIKNAS merupakan transformasi dari APKOMINDO sejak 1991. Selama lebih dari tiga dekade, kami berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa di bidang TIK,” ujarnya.
Dengan dukungan 31 DPD dan sekitar 2.000 anggota di seluruh Indonesia, APTIKNAS menegaskan perannya di garda terdepan membangun ketahanan siber nasional.
Hoky juga mengingatkan eskalasi ancaman siber yang meningkat sepanjang 2024, seperti serangan ransomware pada layanan kesehatan dan kebocoran data di sektor fintech, sebagai pengingat pentingnya kesiapan digital nasional.
“Oleh karena itu, NCC 2025 hadir dengan misi jelas: menjadi ruang kolaborasi, wadah berbagi pengetahuan, dan katalis aksi nyata dalam membangun kesiapan kolektif kita,” tambahnya.
Kesuksesan NCC 2025 tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. Hoky menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Kementerian Komunikasi dan Digital RI, serta BSSN RI sebagai mitra strategis pemerintah.
Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN RI, Slamet Aji Pamungkas, serta Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN RI, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., atas komitmen tinggi mereka dalam mengawal penyelenggaraan NCC sejak 2022.
Ucapan terima kasih turut disampaikan kepada Gerakan Pemuda Ansor, Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI), dan PT Naganaya Indonesia Internasional atas sinergi yang erat dengan APTIKNAS.
“Kontribusi dan komitmen luar biasa dari semua pihak, termasuk peran sentral Mas Aditya Adiguna, Direktur Utama PT Naganaya Indonesia Internasional, menjadi pilar kesuksesan event nasional ini,” ujar Hoky.
Dalam pidato kunci, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyoroti kontribusi besar sektor ekonomi kreatif yang telah menyumbang Rp1.500 triliun terhadap PDB dan menyerap 26,5 juta tenaga kerja.
“Transformasi digital bagi ekonomi kreatif bukan sekadar adaptasi, melainkan evolusi ekonomi nasional. Keamanan siber menjadi perisai yang melindungi inovasi, aset intelektual, dan transaksi digital,” tegasnya.
Riefky juga menegaskan pentingnya Indonesia menjadi produsen teknologi keamanan digital yang diakui secara global, bukan hanya pengguna.
Sementara itu, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Drs. Nugroho Sulistyo Budi menegaskan optimisme terhadap peran transformasi digital bagi ekonomi nasional.
“Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045 dengan penguasaan keamanan siber dan teknologi digital yang tepat,” ujarnya.
Menurutnya, dengan transformasi digital, PDB Indonesia bisa mencapai Rp22.500 triliun, menjadi alasan kuat mengapa NCC 2025 penting untuk menyinkronkan strategi nasional dalam memperkuat fondasi digital.
Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menegaskan bahwa perang modern tidak lagi menggunakan senjata fisik, melainkan penguasaan data dan ruang digital.
“Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang mampu menjaga ruang digitalnya agar tetap aman, beretika, dan produktif,” ujarnya.
GP Ansor meluncurkan dua inisiatif strategis:
- SIAPPS (Sahabat Indonesia Applications): platform digital untuk pemberdayaan ekonomi anggota.
- Badan Siber Ansor: pusat gerakan anak muda dalam menjaga ruang digital Indonesia.
NCC 2025 dihadiri lebih dari 5.000 partisipan dari dalam dan luar negeri, menghadirkan berbagai kegiatan unggulan:
- Pameran Teknologi: 45 peserta menampilkan solusi keamanan siber, termasuk sponsor seperti PT Pasifik Global Integrasi, Huawei, Palo Alto Networks, dan Quokka.
- Stage & Forum Kelas Dunia: 78 pembicara hadir dalam berbagai sesi seperti Cyber Stage dan Silent Conference.
- National Cybersecurity Congress: membahas isu strategis Kedaulatan Digital, AI, dan Kepercayaan Digital.
- Cybersecurity Startup Challenge 2025: kompetisi inovatif bagi startup keamanan siber lokal, diprakarsai Ketua Umum ADIKSI, Firlie Ganinduto.
Monitoring hari pertama (29 Oktober 2025) menunjukkan capaian luar biasa:
- 68.235 postingan,
- 1.125.804 interaksi,
- 86.299.742 tayangan,
dengan sentimen publik positif mencapai 36%, dan netral 40%.
Platform TikTok menyumbang 54% tayangan (47,2 juta views), menunjukkan efektivitas strategi komunikasi kepada generasi muda, sementara Instagram mencatat sentimen positif tertinggi (64%).
Hari kedua (30 Oktober 2025) diisi dengan workshop teknis, executive luncheon, dan penutupan yang diharapkan menghasilkan komitmen bersama, MoU strategis, dan roadmap konkret untuk pembangunan keamanan digital nasional.
Semua diarahkan menuju satu tujuan:
Mewujudkan kedaulatan digital Indonesia sebagai fondasi ekonomi nasional yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing global.
Tentang NCC:
National Cybersecurity Connect (NCC) adalah konferensi tahunan terbesar di Indonesia yang mempertemukan pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas untuk merumuskan strategi keamanan siber nasional. Diselenggarakan untuk keempat kalinya pada tahun 2025, NCC menjadi barometer utama perkembangan ekosistem keamanan siber Indonesia.
(Heintje G. Mandagi)











