Yogyakarta, doreng45.com – Ajang kompetisi nasional tahunan MONACO (Moehi National Competition) kembali digelar oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Pada tahun ke-10 penyelenggaraannya ini, MONACO mengusung tema “Forge Your Legacy, Seize the Glory – MONACO Awaits Your Victory”, yang bertujuan menggali potensi akademik dan non-akademik pelajar SMP dan SMA sederajat se-Indonesia.
Ketua Tim Pendamping MONACO 2025, Helmi Kurniawan, S.Pd.I, M.S.I, menyampaikan bahwa penyelenggaraan tahun ini akan menghadirkan 21 cabang lomba dalam format online, offline, dan hybrid.
“Kami ingin MONACO menjadi wadah eksplorasi potensi dan minat bakat siswa. Sistem hybrid memungkinkan fleksibilitas dan jangkauan lebih luas bagi peserta dari seluruh daerah,” ujarnya.
Format dan Jadwal Kompetisi
Guru pendamping bidang pendaftaran, Dian Zughlul Arifah, M.Pd, menjelaskan perbedaan format pelaksanaan:
-
Online: seluruh tahapan lomba dilakukan daring.
-
Offline: babak penyisihan hingga final digelar tatap muka.
-
Hybrid: pengumpulan karya dan penyisihan online, semifinal dan final offline.
Pendaftaran dibuka mulai 10 Juli hingga 21 Agustus 2025, atau hingga kuota terpenuhi. Informasi lengkap dan pedoman teknis dapat diakses melalui situs resmi: monaco.smumuhi-yog.sch.id atau dengan menghubungi Ariel (0813-2541-7935). “Kami siap melayani peserta dengan sepenuh hati,” tambah Dian.
Daftar Cabang Lomba
Sebanyak 21 cabang lomba yang dipertandingkan antara lain:
-
Olimpiade IPA, IPS, dan Matematika
-
Debat Bahasa Indonesia
-
Mobile Legends: Bang Bang, Free Fire
-
Storytelling, Speech Contest, Solo Vocal
-
Fotografi, Poster Digital, Cipta Puisi
-
Basket, Band Competition, Lintas Alam
-
Tapak Suci Fighting
-
MHQ, MTQ, CCAI
-
Da’i Muda
Pemenang akan memperebutkan trofi bergilir dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Kemenpora RI, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta hadiah jutaan rupiah.
SMA Muhi Siap Cetak Generasi Tangguh
Kepala SMA Muhi, Drs. H. Herynugroho, M.Pd, menyatakan bahwa MONACO merupakan bentuk kontribusi nyata sekolah dalam membangun generasi unggul dan berdaya saing.
“Kompetisi ini bukan sekadar ajang prestasi, tapi juga sarana pembentukan karakter, literasi, dan kompetensi dalam menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa riset dan kompetisi harus terus didorong untuk mendorong inovasi serta peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan.
Penanggung jawab berita: Yusron Ardi Darmawan, M.Pd