Lumajang, doreng45.com – Komando Distrik Militer (Kodim) 0821/Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam membentuk masyarakat tangguh bencana dengan menggelar kegiatan Edukasi Mitigasi Bencana Tahun Anggaran 2025. Mengusung tema “Bersatu dengan Alam Mendorong Kemandirian Bangsa”, kegiatan ini menyasar pelajar tingkat SLTA sederajat di Kabupaten Lumajang, sebagai bagian dari peningkatan kapasitas generasi muda dalam menghadapi potensi bencana, Minggu (22/6/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Aula Pertemuan Destinasi Wisata Kali Sejuk, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Kapten Inf Sri Hariyanto selaku Pasiter Kodim 0821 dan Kustari Sumardi, SE dari Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang.
Dalam pemaparannya, Kapten Sri Hariyanto menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial TNI AD dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana sejak dini.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pemahaman mendasar kepada para pelajar tentang pentingnya mengenali risiko dan memahami langkah mitigasi bencana. Kesadaran sejak dini akan memperkuat kesiapsiagaan di tingkat individu dan komunitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kustari Sumardi dari BPBD Lumajang menyampaikan materi teknis seputar potensi bencana yang rawan terjadi di wilayah Lumajang, mulai dari erupsi gunung berapi, banjir lahar dingin, tanah longsor, hingga gempa bumi. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam membangun sistem peringatan dini serta jalur evakuasi yang efektif.
“Lumajang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Maka dari itu, pengetahuan tentang peta rawan bencana dan cara menyelamatkan diri wajib dimiliki oleh semua lapisan masyarakat, terutama para pelajar sebagai agen perubahan masa depan,” jelasnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta tidak hanya menerima materi dalam bentuk presentasi, tetapi juga diajak berdiskusi serta menyimulasikan tindakan tanggap darurat.
Kodim 0821/Lumajang berharap, edukasi mitigasi bencana ini dapat menjadi agenda rutin, guna memperkuat ketahanan wilayah dari sisi kemanusiaan dan keamanan serta mendorong terbentuknya masyarakat yang lebih tanggap dan siaga menghadapi bencana. (Arik Fkppi)