Banyuwangi, doreng45.com – Desa Pesucen di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, dikenal dengan panorama keindahan alamnya, salah satunya lewat wisata Air Terjun Kalongan. Namun, di balik potensi alam dan sumber daya air yang melimpah, warga kerap menghadapi persoalan klasik: banjir akibat luapan air saat musim penghujan.
Mengantisipasi hal tersebut, warga Dusun Padangbaru Timur bersama Pemerintah Desa Pesucen membangun sodetan air di depan Masjid Ar-Royyan untuk mengalihkan sebagian aliran air yang kerap meluap ke pemukiman. Pembangunan sodetan ini rampung pada 5 Juni 2025 dan dinilai sangat bermanfaat dalam menekan dampak banjir lokal.
Menurut Irfan As Syuyufi, pejabat desa Pesucen, pembangunan ini bermula dari keluhan warga yang rumahnya sering tergenang air karena saluran air terlalu sempit.
“Sebelumnya sodetan terlalu kecil, warga sering mengadu ke Kepala Desa. Mereka mengusulkan agar sodetan diperlebar. Berdasarkan inisiatif warga itu, pemerintah desa segera merespons,” jelas Irfan.
Ia menambahkan bahwa pembangunan sodetan ini juga terbantu dengan adanya program dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tahun lalu.
“Alhamdulillah, kita mendapat bantuan bahan besi sesuai kebutuhan pembangunan sodetan. Sementara dari desa sendiri, kami bantu bahan lain seperti semen dan pasir,” lanjutnya.
Warga Dusun Padangbaru menyambut baik rampungnya pembangunan sodetan ini. Salah satu warga, Budi (40), menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan bahan dan partisipasi warga yang dikerahkan secara gotong royong.
“Alhamdulillah semua kebutuhan bahan terpenuhi, dan sodetan bisa diselesaikan. Kami senang karena pengerjaannya dilakukan bersama-sama,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Kepala Desa Pesucen, Sirojudin, menegaskan bahwa pembangunan sodetan tidak hanya berfungsi untuk mencegah banjir, tetapi juga sebagai saluran irigasi bagi lahan pertanian warga.
“Selain sebagai solusi luapan air, sodetan ini berfungsi juga sebagai irigasi. Harapan kami, warga bisa hidup lebih tenang. Kami juga berharap hal ini bisa menjadi contoh bagi dusun lain untuk aktif berkomunikasi dengan pemerintah desa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah desa siap menampung dan menindaklanjuti aspirasi warga, terutama jika menyangkut kebutuhan yang mendesak dan berdampak luas bagi masyarakat. (Faruk Wahyudi)