Viral!! Cinta pada Orang Tua dan Ulama, Polisi Ini Dicintai Warga

Banyuwangi, doreng45.com – Aipda Mohamad Junaidi Efendi, SH., anggota Polsek Muncar, dikenal sebagai sosok religius, sederhana, dan dekat dengan masyarakat. Selain menjalankan tugas sebagai penegak hukum, pria yang akrab disapa Haji Efendi ini juga mendirikan majelis keagamaan di kediamannya di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Perjalanan karier dan spiritual Haji Efendi tidak lepas dari pesan kedua orang tuanya yang telah tiada. Mereka berpesan agar ia tetap dekat dengan masyarakat dan para ulama, baik dari kalangan kiai maupun habaib. Pesan tersebut menjadi pedoman hidupnya dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum yang religius.

banner 336x280

“Alhamdulillah, berkat didikan kedua orang tua, sejak kecil kami sudah diajarkan untuk dekat dengan ulama. Dalam menjalankan tugas sebagai anggota polisi, wawasan keagamaan kami menjadi lebih baik. Di bulan Ramadan ini, sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tembokrejo, kami mengimbau kepada masyarakat untuk menyambut bulan suci ini dengan perasaan tenang dan damai, serta menghindari perbuatan negatif. Mari berlomba dalam kebaikan dan menjadi manfaat bagi sesama,” ujar Aipda H.M. Junaidi Efendi saat ditemui awak media, Rabu (5/3/2025).

Haji Efendi juga menjelaskan bahwa di Masjid Nurul Qur’an Warrosul, yang ia dirikan, diadakan pengajian dan sholawat rutin setiap hari Jumat yang terbuka untuk umum. Nama masjid tersebut diberikan oleh Habib Umar bin Hafidz, seorang ulama terkemuka.

“Sebagai polisi, kami tidak pernah memandang tugas sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan jiwa untuk melayani masyarakat dan menegakkan keadilan,” tegasnya.

Di tempat terpisah, seorang warga bernama Supri mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Haji Efendi. Menurutnya, selain berdedikasi sebagai anggota Polri, Haji Efendi juga dikenal peduli terhadap masyarakat.

“Beliau kerap membantu orang-orang yang mengalami kesulitan tanpa mengharapkan imbalan, bahkan menyisihkan rezekinya untuk anak yatim. Kesederhanaannya tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dia rajin salat, mengaji, dan bersedekah. Kehadirannya sangat bermanfaat bagi orang lain. Doa kami sebagai tetangga, semoga kebaikannya dibalas oleh Sang Pencipta dengan penuh keberkahan,” pungkas Supri.

(Faruk Wahyudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *