Plh. Ketua PGRI Sumut, Ilyas: Ajak Bank Daerah Bersinergi untuk Pendidikan

Nasional, doreng45.com – Peran guru sebagai pendidik semakin vital di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Tantangan globalisasi dan digitalisasi menuntut guru untuk tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi inovator dan agen perubahan yang mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan zaman.

Hal ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh.) Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Utara, Ilyas, dalam Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) I PGRI 2025 yang berlangsung di Ballroom Millennium Hotel Jakarta pada 11–13 Februari 2025. Acara ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Satuan Musyawarah Nasional (SMN) APKS PB PGRI dengan mengusung tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat.”

banner 336x280

Menurut Ilyas, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara, guru dituntut untuk memanfaatkan teknologi secara efektif, mengintegrasikan pembelajaran digital, serta membimbing siswa dalam menyaring informasi secara kritis. Guru juga berperan sebagai fasilitator yang mendorong kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan berpikir kritis di kalangan siswa.

Lebih lanjut, Ilyas mengajak seluruh jajaran PGRI, mulai dari pengurus pusat hingga tingkat ranting, untuk menggandeng Bank Pembangunan Daerah dalam mendukung kegiatan pendidikan. Ia menekankan bahwa sebagian besar dana pendidikan, termasuk gaji guru, tunjangan sertifikasi, serta dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), disalurkan melalui bank daerah. Oleh karena itu, Ilyas berharap bank daerah dapat menyisihkan sebagian Dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk mendukung program-program PGRI serta meningkatkan kualitas pendidikan.

“Keberadaan bank daerah sebagai tempat penampungan dana pendidikan seharusnya dapat mendukung organisasi PGRI, baik dalam program kegiatan maupun proses belajar mengajar. Dengan alokasi CSR yang tepat, bank daerah dapat berperan lebih aktif dalam peningkatan mutu pendidikan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, yang hadir dalam acara pembukaan Konkernas I PGRI 2025 pada Selasa (11/2), menekankan pentingnya dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai program ini dapat meningkatkan konsentrasi anak-anak dalam belajar dan membantu guru dalam menjalankan tugasnya.

“Program MBG sangat bermanfaat bagi anak-anak agar mereka dapat fokus dalam belajar. Jika anak-anak memiliki asupan gizi yang cukup, mereka bisa lebih mudah menyerap pelajaran. Oleh karena itu, kita semua harus mendukung program ini agar berjalan dengan baik di seluruh Indonesia,” ujar Titiek Soeharto.

Di akhir sambutannya, Titiek Soeharto menyatakan bahwa Konkernas I PGRI 2025 menjadi bukti nyata komitmen para guru dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia berharap PGRI dapat terus mendorong semua pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada guru dan pendidikan nasional.

Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., dalam sambutannya mengenang almarhum Presiden Soeharto sebagai sosok yang sangat peduli terhadap pendidikan dan nasib para guru. Ia mengingatkan bahwa di masa kepemimpinan Soeharto, para guru mendapat perhatian besar, termasuk pembangunan kantor pusat PB PGRI di Jakarta.

“Presiden Soeharto selalu memperhatikan guru dengan penuh kasih dan perhatian. Kenangan ini bukan kebetulan, tetapi takdir dari Allah SWT yang mempertemukan kita semua di sini,” ujar Unifah dengan nada haru.

Unifah juga mengajak seluruh anggota PGRI untuk menjadi lokomotif perubahan di tengah arus globalisasi. Ia menegaskan bahwa tugas guru di era modern memang tidak ringan, tetapi dengan tekad dan kesungguhan hati, mereka dapat terus berinovasi dalam dunia pendidikan.

Acara Konkernas I PGRI 2025 ini dihadiri oleh ribuan peserta, termasuk pengurus PB PGRI pusat, Ketua PGRI dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, serta tamu undangan dari berbagai mitra PGRI dan media massa. (Rizky Zulianda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *