Mengatasi Pengangguran dalam Perspektif Ekonomi Konvensional dan Islam

doreng45.com – Pengangguran merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya persaingan di pasar kerja dan perubahan struktur ekonomi yang cepat, penting bagi kita untuk memahami pengertian, penyebab, dan dampak dari pengangguran. Lebih jauh, eksplorasi cara-cara penyelesaian pengangguran, baik dari perspektif ekonomi konvensional maupun ekonomi Islam, menjadi krusial untuk merumuskan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Artikel ini akan mendalami berbagai aspek pengangguran dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini secara holistik.

1. Pengertian Pengangguran

banner 336x280

Pengangguran adalah kondisi di mana individu dalam angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan, namun aktif mencari pekerjaan. Angkatan kerja mencakup semua orang yang mampu bekerja dan berusia di atas batas minimum yang ditetapkan. Jenis-jenis pengangguran meliputi:

  • Pengangguran Friksional: Terjadi ketika individu berpindah pekerjaan atau baru masuk ke pasar kerja.
  • Pengangguran Struktural: Disebabkan oleh perubahan dalam struktur ekonomi yang membuat keterampilan individu tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pasar.
  • Pengangguran Siklikal: Terkait dengan siklus bisnis, di mana pengangguran meningkat saat ekonomi melambat.
  • Pengangguran Musiman: Terjadi di sektor-sektor tertentu, seperti pertanian atau pariwisata, yang mengalami fluktuasi musiman.

2. Dampak Negatif Pengangguran

Dampak pengangguran tidak hanya dirasakan oleh individu yang menganggur, tetapi juga oleh masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Dampak-dampak tersebut meliputi:

  • Dampak Ekonomi:
    • Penurunan Produktivitas: Sumber daya manusia yang tidak digunakan secara optimal dapat mengurangi efisiensi produksi dan pertumbuhan ekonomi.
    • Beban Anggaran Pemerintah: Pengangguran meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk program kesejahteraan sosial, seperti tunjangan pengangguran dan bantuan sosial lainnya.
    • Stagnasi Ekonomi: Tingginya angka pengangguran dapat menyebabkan stagnasi atau penurunan pertumbuhan ekonomi.
  • Dampak Sosial:
    • Peningkatan Kemiskinan: Pengangguran berkontribusi terhadap meningkatnya angka kemiskinan dan kesenjangan sosial.
    • Tingkat Kriminalitas yang Tinggi: Ketiadaan pekerjaan dapat memicu perilaku kriminal sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
    • Ketidakpuasan Sosial: Masyarakat yang menganggur dapat merasa frustasi, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap pemerintah dan sistem sosial.
  • Dampak Psikologis:
    • Masalah Kesehatan Mental: Pengangguran dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya akibat kehilangan identitas sosial dan ketidakpastian finansial.
    • Penurunan Rasa Percaya Diri: Rasa tidak berharga dan rendah diri sering dialami oleh individu yang menganggur.

3. Sebab-sebab Pengangguran

Pengangguran disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Kurangnya Keterampilan: Ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki individu dan kebutuhan industri merupakan salah satu penyebab utama pengangguran, terutama dalam era teknologi yang terus berkembang.
  • Perubahan Ekonomi: Resesi dan krisis ekonomi sering menyebabkan perusahaan melakukan pemangkasan karyawan, sehingga meningkatkan angka pengangguran. Selain itu, perubahan dalam struktur ekonomi, seperti pergeseran dari sektor manufaktur ke sektor layanan, dapat menyebabkan pengangguran struktural.
  • Faktor Musiman: Beberapa sektor, seperti pertanian dan pariwisata, mengalami fluktuasi musiman, yang mengakibatkan pengangguran musiman.
  • Kebijakan Pemerintah: Kebijakan yang tidak mendukung penciptaan lapangan kerja, seperti regulasi yang ketat atau pajak yang tinggi bagi perusahaan, dapat memperburuk situasi pengangguran.
  • Kondisi Global: Perdagangan internasional, globalisasi, dan teknologi baru juga memengaruhi pasar kerja dan menyebabkan pengangguran di beberapa sektor.

4. Cara Menyelesaikan Pengangguran

Pendekatan untuk mengatasi pengangguran dapat berbeda, tergantung pada sudut pandang yang digunakan, seperti ekonomi konvensional dan ekonomi Islam.

a. Perspektif Ekonomi Konvensional

  1. Penciptaan Lapangan Kerja: Mendorong investasi swasta dan publik untuk menciptakan lapangan kerja baru melalui insentif pajak atau kemudahan perizinan.
  2. Pelatihan dan Pendidikan: Menyediakan program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri agar meningkatkan employability individu.
  3. Kebijakan Fiskal dan Moneter: Menggunakan kebijakan fiskal (seperti pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur) dan kebijakan moneter (seperti penurunan suku bunga) untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
  4. Perbaikan Infrastruktur: Membangun dan memperbaiki infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan menarik lebih banyak investasi.
  5. Promosi Kewirausahaan: Mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pelatihan, akses ke modal, dan pengurangan birokrasi.

b. Perspektif Ekonomi Islam

  1. Kewirausahaan: Mendorong individu untuk berwirausaha dengan memberikan pelatihan dan dukungan modal, mengingat ekonomi Islam menekankan kewirausahaan sebagai solusi penciptaan lapangan kerja.
  2. Zakat dan Sedekah: Mengoptimalkan sistem zakat dan sedekah untuk membantu mereka yang menganggur agar dapat memulai usaha kecil atau mendapatkan pendidikan keterampilan.
  3. Pendidikan Berbasis Nilai: Mengembangkan pendidikan yang mengajarkan keterampilan sekaligus nilai-nilai moral untuk membentuk karakter yang kuat di kalangan tenaga kerja.
  4. Pemberdayaan Ekonomi Komunitas: Mendorong model bisnis sosial dan koperasi yang memberdayakan masyarakat, meningkatkan partisipasi mereka dalam ekonomi lokal.
  5. Dukungan Keluarga dan Komunitas: Membangun jaringan dukungan di tingkat keluarga dan komunitas untuk membantu individu yang menganggur melalui berbagai program pengembangan keterampilan.

5. Kesimpulan

Pengangguran adalah masalah kompleks dengan dampak signifikan pada individu, masyarakat, dan ekonomi. Penyebabnya mencakup aspek ekonomi, sosial, dan kebijakan. Solusi untuk mengatasi pengangguran perlu melibatkan pendekatan yang komprehensif, baik dari perspektif ekonomi konvensional yang berfokus pada kebijakan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, maupun perspektif ekonomi Islam yang menekankan nilai moral, kewirausahaan, dan solidaritas sosial. Sinergi kedua pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang efektif dan inklusif bagi permasalahan pengangguran.

Oleh: Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *