Yogyakarta, doreng45.com — Delegasi dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menghadiri ACT GAC Asia Summit 2024, sebuah pertemuan bergengsi yang mengumpulkan pemimpin pendidikan, inovator, dan praktisi dari seluruh Asia. Acara ini mengangkat tema “Kemitraan Global untuk Keunggulan Pendidikan” dan berlangsung pada 26-27 Oktober 2024 di Grand Hyatt Shanghai, Menara Jin Mao, Shanghai, China. Marsuni, S.Pd., Wakil Kepala Urusan Kurikulum, menjadi perwakilan dari SMA Muhi pada acara tersebut.
Marsuni, S.Pd. berharap bahwa melalui ACT GAC Summit ini, pihak sekolah dapat belajar dari berbagai negara mengenai kemajuan program ACT GAC. Program ini dirancang untuk memberikan layanan persiapan universitas yang terbaik, sekaligus meningkatkan kemampuan bersaing secara global bagi para peserta didik SMA Muhi yang mengikuti program ACT GAC. “Saat ini, SMA Muhi memiliki dua kelas ACT GAC di kelas X, serta masing-masing satu kelas di kelas XI dan XII. Bagi calon peserta didik yang tertarik, informasi lengkap dapat diakses melalui https://ppdb.smumuhi-yog.sch.id/index.php/web/home,” jelasnya.
Andrew Taylor, selaku Vice President ACT GAC, menjelaskan bahwa kurikulum ACT GAC menawarkan kesempatan bagi sekolah untuk melatih keterampilan akademik dan soft skills siswa sebagai persiapan untuk kuliah dan karier. “ACT menyediakan program akademik berkualitas tinggi dalam bahasa Inggris yang mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri, serta membantu memfasilitasi pendaftaran mereka ke universitas pilihan,” tambah Eng Han Tan.
Siswa program Global Assessment Certificate (GAC) di SMA Muhi akan dibekali kemampuan global untuk diterima di lebih dari 100 universitas ternama di dunia yang termasuk dalam GAC/ACT Pathway University. Universitas-universitas ini berada di Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Meksiko. Nantinya, lulusan dari program internasional GAC ini akan mendapatkan ijazah GAC-ACT serta ijazah nasional.
Drs. H. Hery Nugroho, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Muhi Yogyakarta, menegaskan komitmen sekolah dalam menghadapi tantangan Era Industri 4.0 dengan membekali peserta didik dengan kemampuan yang relevan. “Kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi program Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah,” ujarnya. “Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah adalah proyek besar yang bertujuan tidak hanya memperkenalkan Muhammadiyah secara global, tetapi juga menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari umat Islam dunia. Proses ini harus dibarengi dengan internasionalisasi pemikiran Muhammadiyah,” pungkas beliau.
Penanggung jawab berita : Yusron Ardi Darmawan, M.Pd
