Lumajang, doreng45.com – Hingga saat ini, sampah merupakan masalah yang butuh penanganan dengan  segera. Tidak hanya di masyarakat, namun juga di sekolah. Salah satu jenis sampah yang menjadi perhatian khusus adalah sampah plastik. Sampah plastik sangat mencemari lingkungan. Penanganan sampah plastik perlu inovasi dengan mengubah atau mengolahnya menjadi barang yang berdaya guna.

Demikian pula dengan SMA Negeri 1 Kunir. Setelah mendapat predikat sebagai  sekolah Adiwiyata di  tingkat kabupaten pada tahun 2022, SMA Negeri I Kunir terus berbenah dalam melakukan pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Dalam pengelolaan sampah di sekolah, selain berupaya meanamkan rasa peduli dan berbudaya lingkungan sehat di sekolah terhadap guru, tenaga administrasi dan siswa, SMA Negeri 1 Kunir juga berupaya dalam pengelolaan sampah baik organik maupun  anorganik. Pengelolaan sampah organik dilakukan melalui proses komposting sedangkan pengelolaan sampah anorganik dilakukan dengan pembuatan ecobrick.

banner 336x280

Sebelumnya, SMA Negeri 1 Kunir melakukan pengelolaan sampah anorganik dengan cara pemilahan dan pengumpulan untuk  dikirim ke tempat pemulung. Namun, seiring mempersiapkan diri sebagai sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, SMA Negeri 1 Kunir memiliki upaya baru dalam pengelolaan sampah anorganik, yaitu melalui  inovasi SI_BECIK (Sekolahku Cantik Berhias Ecobrick)

Ecobrick merupakan salah satu upaya penanganan sampah plastik yang kreatif. Ecobrick berfungsi bukan untuk menghancurkan sampah plastik, melainkan memperpanjang usianya dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna dan bisa dipergunakan lagi untuk spot foto di halaman SMA Negeri 1 Kunir. Kader Pokja Daur Ulang merangkai ecobrick  menjadi benda-benda lain seperti meja, kursi sederhana dan pot bunga

Berikut alat dan bahan pembuatan ecobrick:

  1. Botol-botol plastik bekas air minum dengan  ukuran dan jenis yang sama.
  2. Berbagai jenis sampah plastik seperti kantong kresek, kemasan makanan/permen, hingga kemasan minuman instan.
  3. Tongkat kayu diameter 2 cm dengan panjang 40 cm, atau stik dari bambu
  4. Gunting
  5. Cat warna-warni (opsional)

Cara membuat:

  1. Bersihkan botol plastik bekas hingga tak ada kotoran;
  2. Bersihkan semua jenis sampah plastik atau kertas yang akan dimasukkan ke dalam botol
  3. Gunting sampah plastik menjadi agak kecil. Masukkan potongan sampah plastik tersebut ke botol plastik. Dorong dan padatkan menggunakan tongkat kayu atau bambu yang sudah disediakan.
  4. Setelah botol benar-benar padat terisi sampah plastik, tutup dengan penutupnya. Untuk botol bervolume 1,5 liter, berat ecobrick sekitar 495 gram.  Lakukan langkah-langkah pengisian ke botol-botol plastik lainnya hingga tidak ada yang tersisa
  5. Lapiskan cat dengan warna sesuai tema.
  6. Susun/rangkai menjadi bentuk sesuai pola yang diinginkan

Dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick, diharapkan  bisa mengurangi dampak negatif  sampah plastik terhadap lingkungan sekolah . Sekolah menjadi bersih dan cantik melalui kreativitas  pengelolaan sampah plastik.

Lina Larasati (Koordinator TAS SMAN 1 Kunir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *