Lumajang, doreng45.com – Pada situasi darurat pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru, perhatian TNI tidak hanya pada keselamatan jiwa manusia. Terbukti, Serda Debby Elmansyah dari Kodim 0821/Lumajang turun langsung untuk menyelamatkan hewan ternak warga di RT 023 RW 006 Dusun Sumberlangsep, Minggu (7/12/2025).
Aksi ini dilakukan untuk mencegah kerugian ekonomi yang lebih besar bagi warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, di mana ternak merupakan sumber penghasilan vital. Dengan sigap, Serda Debby membantu menggiring dan mengevakuasi sapi dan kambing ke tempat yang lebih aman, melewati jalur berlumpur yang licin akibat material vulkanik.
Menyadari pentingnya ternak bagi kelangsungan hidup warga pasca bencana, Serda Debby bergerak tanpa ragu. Dalam kondisi aliran lahar yang masih labil, ia memandu hewan-hewan tersebut keluar dari zona rawan dengan sabar dan penuh kehati-hatian.
“Keselamatan warga tetap nomor satu. Tapi setelah itu, kita harus berpikir tentang pemulihan. Hewan ternak ini adalah modal mereka untuk bangkit. Menyelamatkannya berarti mencegah kerugian berlapis dan membantu percepatan pemulihan ekonomi keluarga,” ujar Serda Debby di sela aksinya.
Aksi prajurit yang biasanya fokus pada operasi kemanusiaan untuk manusia ini mendapatkan apresiasi tinggi dari warga. Bantuan evakuasi ternak ini dinilai sebagai bentuk kepedulian yang menyeluruh dan pemahaman mendalam terhadap kondisi hidup masyarakat.
“Kami sangat terbantu. Sudah stress karena rumah dan lahan, kalau ternak hilang atau mati, habislah kami. Kehadiran bapak-bapak TNI seperti memberi angin segar dan tenaga yang kami butuhkan,” ujar seorang warga, Saiful.
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari operasi kemanusiaan terpadu Kodim 0821/Lumajang. Selain tim medis, logistik, dan pengamanan, adanya tim yang khusus memperhatikan aset ekonomi warga menunjukkan pendekatan penanganan bencana yang semakin komprehensif.
Dengan menyelamatkan ternak, TNI tidak hanya mengamankan aset materiil, tetapi juga menjaga harapan dan semangat warga untuk kembali beraktivitas. Langkah ini sejalan dengan fase transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan awal, di mana keberlangsungan ekonomi menjadi fondasi penting.
“Ini wujud nyata bahwa kami hadir untuk semua aspek kesulitan masyarakat. Dari hal besar sampai hal yang dianggap ‘kecil’ seperti menyelamatkan kambing atau sapi, semua penting bagi kami karena itu penting bagi warga,” pungkas Serda Debby.
Aksi konkret ini memperkaya makna pengabdian TNI, menunjukkan bahwa di medan bencana, setiap upaya untuk meringankan beban rakyat—dalam bentuk apa pun—adalah pelayanan yang tidak ternilai.
(Guntur Tri Mulyo)










