MA Gelar Wayang Kulit Rayakan HUT ke-80, Ki Yanto Kembali Memukau sebagai Dalang

Jakarta, doreng45.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80, Mahkamah Agung (MA) RI menyelenggarakan pagelaran wayang kulit bertajuk “1 Layar 4 Dalang” dengan lakon “Banjaran Kokrosono”. Acara ini digelar pada Jumat (22/8) di Gedung MA dan diikuti seluruh satuan kerja peradilan di Indonesia secara hybrid.

Sebagai puncak acara, tampil empat dalang mumpuni, salah satunya Hakim Agung Prof. Dr. Yanto, SH., MH. atau yang akrab disapa Ki Yanto. Ia kembali memukau penonton, mengukuhkan reputasinya bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga kreator budaya yang konsisten melestarikan seni wayang kulit.

banner 336x280

Ki Yanto sudah lama aktif mendalang di berbagai panggung nasional, mulai dari acara komunitas, peringatan hari besar seperti HUT Bhayangkara, hingga forum kebudayaan bergengsi. Kedekatannya dengan Kapolri membuatnya kerap didaulat menjadi dalang dalam berbagai perayaan resmi.

Melalui penampilannya, Ki Yanto tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menyisipkan pesan moral tentang hukum, keadilan, dan kebajikan yang relevan dengan kehidupan masyarakat.

Tokoh Penting Hadir Beri Apresiasi

Acara ini turut dihadiri Kapolri Jenderal Pol. Prof. Dr. Listyo Sigit Prabowo, SIK., MSi., Kabareskrim Komjen Pol. Dr. Syahardiantono, SIK., MH., Ketua MA Prof. Dr. Sunarto, SH., MH., serta jajaran aparatur peradilan.

Dalam sambutannya, Ketua MA menegaskan bahwa wayang kulit bukan sekadar tontonan, tetapi sarat nilai luhur, petuah moral, dan cerminan kearifan bangsa.

“Sesuai semangat lakon Banjaran Kokrosono, peradilan harus berpegang teguh pada integritas, profesionalisme, dan keadilan. Pengadilan yang bermartabat menjadi pilar penting dalam menjaga kedaulatan bangsa,” tegas Prof. Sunarto.

Apresiasi dari Tokoh Masyarakat

Jurnalis senior Ir. Soegiharto Santoso, SH. (Hoky) menyampaikan apresiasinya atas kiprah Ki Yanto. Menurutnya, Ki Yanto berhasil menjembatani dunia hukum dan budaya dengan cara yang elegan dan mudah dipahami masyarakat.

“Beliau sosok langka. Dengan mendalang, Ki Yanto menyebarkan nilai keadilan dan integritas melalui bahasa budaya yang menghibur dan mencerahkan,” ujar Hoky.

Dalang Lain Turut Meriahkan Acara

Selain Ki Yanto, tampil pula dalang dari berbagai profesi: Ki Bagong Darmono, SH., MH. (Dalang Profesional), Ki Sri Kuncoro Brimob (Anggota Brimob), dan Ki Purbo Asmoro, S.Kar., M.Hum (Dosen).

Pagelaran wayang kulit ini menjadi momen refleksi bagi insan peradilan untuk memperkuat komitmen mewujudkan peradilan yang bersih, transparan, dan berbudaya. (HGM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *