Lumajang, Doreng45.com – Kabupaten Lumajang dikenal sebagai tanah yang subur dengan beragam hasil pertanian, mulai dari buah-buahan tropis seperti durian, mangga, dan pisang, hingga tanaman pangan seperti padi, ubi, dan tebu. Potensi ini bukan sekadar kekayaan alam, tetapi peluang besar untuk mendorong kebangkitan ekonomi daerah. Melalui strategi yang tepat, sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Lumajang yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.
Strategi Membangun Ekonomi Lumajang Melalui Sektor Pertanian:
1. Pemetaan dan Penguatan Komoditas Unggulan
Identifikasi komoditas unggulan seperti durian, pisang, dan mangga untuk buah; serta padi, ubi-ubian, dan tebu untuk tanaman pangan.
Zonasi wilayah pertanian berdasarkan kecocokan agroklimat dan kondisi lahan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
2. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Mendorong penggunaan bibit unggul dan teknologi pertanian modern.
Pelatihan petani tentang Good Agricultural Practices (GAP) dan penggunaan pertanian ramah lingkungan.
Digitalisasi pertanian (smart farming) berbasis sensor, drone, dan aplikasi.
3. Hilirisasi dan Pengolahan Hasil Pertanian
Pengembangan industri pengolahan buah dan hasil pertanian seperti keripik buah, sirup, jus, gula tebu organik, tepung ubi, dan lain-lain.
Pendirian sentra industri rumah tangga (home industry) untuk produk turunan pertanian.
4. Penguatan Akses Pasar dan Branding Produk Lokal
Membentuk brand pertanian khas Lumajang, seperti “Durian Semeru”, “Pisang Lumajang”, atau “Ubi Gunung Lumajang”.
Penguatan akses ke pasar digital (e-commerce) dan pasar ekspor, serta kerja sama dengan hotel dan restoran besar (HORECA).
Penyelenggaraan festival buah lokal sebagai sarana promosi dan edukasi.
5. Penguatan Kelembagaan dan Koperasi Tani
Mendirikan atau menguatkan koperasi petani untuk akses modal, alat pertanian, dan pembinaan teknis.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan swasta untuk riset dan pembinaan petani.
6. Agrowisata dan Eduwisata Pertanian
Kembangkan agrowisata buah-buahan seperti kebun durian, jeruk, mangga, dan edukasi padi organik.
Libatkan generasi muda melalui program petani milenial dan pelatihan agropreneur.
7. Pendekatan Keberlanjutan dan Ketahanan Pangan
Diversifikasi tanaman untuk menghadapi perubahan iklim.
Pengembangan sistem irigasi hemat air, kompos organik, dan pola tanam tumpangsari.
Penutup
Dengan kekayaan alam yang melimpah dan semangat masyarakat yang kuat, Lumajang memiliki segala syarat untuk menjadikan sektor pertanian sebagai lokomotif kemajuan ekonomi daerah. Kini saatnya potensi diolah menjadi prestasi—melalui strategi yang terarah, kolaboratif, dan berkelanjutan. Dari tanah Lumajang, lahir ketahanan pangan dan kesejahteraan masa depan.
Penulis: Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., MEI