doreng45.com – Alquran tidak hanya menjadi pedoman dalam kehidupan pribadi seorang Muslim, tetapi juga memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai kitab suci yang mengandung nilai-nilai universal, Alquran memberikan prinsip-prinsip fundamental yang dapat dijadikan dasar dalam membangun kehidupan bernegara yang adil, sejahtera, dan harmonis.
A. Alquran sebagai Sumber Nilai dan Etika dalam Bernegara
- Keadilan sebagai Prinsip Utama
Alquran menegaskan bahwa keadilan adalah pilar utama dalam kehidupan sosial dan politik. Firman Allah:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan serta memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan…” (QS. An-Nahl: 90).
Dalam konteks kenegaraan, keadilan mencakup penegakan hukum yang tidak diskriminatif serta kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Pemerintah diharapkan bertindak adil tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau politik.
- Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan
Konsep musyawarah dalam Alquran menjadi dasar demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan. Allah berfirman:
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan melaksanakan salat, urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. Asy-Syura: 38).
Ayat ini menegaskan bahwa pengambilan keputusan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebaiknya dilakukan melalui proses musyawarah dan dialog yang melibatkan berbagai pihak.
B. Alquran sebagai Pedoman dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial
- Prinsip Kesejahteraan dan Keadilan Sosial
Alquran menekankan pentingnya distribusi kekayaan yang adil dan perlindungan terhadap kelompok yang lemah. Allah berfirman:
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. Az-Zariyat: 19).
Dalam sistem ekonomi negara, prinsip ini dapat diterapkan melalui kebijakan yang mendukung redistribusi kekayaan seperti pajak, zakat, subsidi bagi masyarakat kurang mampu, dan pembangunan ekonomi berbasis keadilan sosial.
- Larangan terhadap Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan
Alquran secara tegas melarang tindakan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Allah berfirman:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara yang batil dan janganlah kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan cara berbuat dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188).
Ayat ini menjadi dasar bagi upaya pemberantasan korupsi dalam pemerintahan dan menegaskan pentingnya penegakan hukum yang bersih, transparan, dan berintegritas.
C. Alquran dan Konsep Kebangsaan
- Persatuan dalam Keberagaman
Alquran mengakui keberagaman sebagai bagian dari sunnatullah (ketetapan Allah) dan mengajarkan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis. Allah berfirman:
“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…” (QS. Al-Hujurat: 13).
Ayat ini menegaskan bahwa keberagaman bukanlah alasan untuk perpecahan, melainkan sebagai sarana membangun persatuan dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Ketaatan kepada Pemimpin dan Hukum
Islam mengajarkan pentingnya ketaatan kepada pemimpin yang adil selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu…” (QS. An-Nisa: 59).
Dalam konteks kenegaraan, ayat ini mengajarkan bahwa pemerintahan yang sah dan berkeadilan harus dihormati oleh rakyatnya. Di sisi lain, pemimpin juga bertanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
Kesimpulan
Alquran sebagai pandangan hidup memberikan fondasi yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai keadilan, musyawarah, kesejahteraan sosial, persatuan, serta etika kepemimpinan yang berlandaskan Alquran dapat menjadi pedoman dalam membangun negara yang berkeadaban, demokratis, dan berkeadilan.
Dengan menjadikan Alquran sebagai inspirasi dalam sistem sosial, politik, dan ekonomi, masyarakat dapat menciptakan bangsa yang maju, harmonis, dan bermartabat.
Oleh: Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI