Yogyakarta, doreng45.com – SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) resmi menjalin kerja sama internasional dengan Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Japan melalui program Students Meet Internationally Through Language Education (SMILE) Project. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini berlangsung pada Senin, 9 Desember 2024, di Tokyo, Jepang, dengan kehadiran Kepala SMA Muhi, Drs. H. Hery Nugroho, M.Pd., sebagai delegasi utama. Sementara dari pihak Jepang, hadir Prof. Shigenori Wakabayashi, Ph.D., selaku Representative Director WILL Japan.
Fokus dan Manfaat Kerja Sama
Program SMILE Project bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi internasional melalui kelas diskusi daring secara langsung. Siswa dari SMA Muhi akan terlibat dalam diskusi mengenai pengenalan diri, budaya masing-masing, hingga rencana masa depan mereka. Kegiatan ini juga mendukung pengembangan diri guru dan staf dalam proyek internasional bidang bahasa dan budaya.
Marini Amalia Octavianti, M.Pd., selaku Wakil Kepala Urusan Humas SMA Muhi, menjelaskan bahwa program ini melibatkan siswa dari Program Global Assessment Certificate (GAC). GAC merupakan program yang telah dijalankan SMA Muhi sejak 2021 bekerja sama dengan ACT Education Solutions Limited (ACT) International. Program tersebut dirancang untuk membekali siswa dengan kualifikasi masuk ke lebih dari 100 perguruan tinggi internasional. “Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar di level internasional agar siswa siap menghadapi persaingan global,” ungkap Marini.
Latar Belakang Program SMILE
Prof. Shigenori Wakabayashi, Ph.D., menjelaskan tiga latar belakang utama SMILE Project:
- Sejak tahun 1960-an, penelitian menunjukkan bahwa interaksi langsung adalah kunci dalam meningkatkan kemampuan bahasa asing.
- Pendidikan bahasa harus menyediakan peluang interaksi nyata dalam bahasa asing.
- Pentingnya bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya untuk memperluas wawasan peserta didik.
Komitmen SMA Muhi
Kepala SMA Muhi, Drs. H. Hery Nugroho, M.Pd., menegaskan bahwa sekolah berkomitmen membekali siswa dengan kemampuan yang relevan di era industri 4.0, berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah. “Kami ingin membentuk generasi berakhlakul karimah, cerdas, dan tanggap terhadap perubahan zaman. Penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa utama komunikasi global adalah salah satu soft skill penting untuk masa depan siswa kami,” ujarnya.
MoU ini menjadi langkah strategis SMA Muhi dalam memperkuat jejaring internasional sekaligus memberikan pengalaman belajar yang islami dan modern bagi siswa.
Penanggung Jawab Berita: Yusron Ardi Darmawan, M.Pd