Jakarta, Doreng45.com – Forum Kemandirian Siber Indonesia (FORMASI) resmi dideklarasikan oleh sejumlah tokoh nasional dan pakar di bidang teknologi dan informasi. Kehadiran FORMASI dimaksudkan untuk meneruskan semangat persatuan yang ditandai oleh Sumpah Pemuda, guna mendorong budaya keamanan siber dan informasi bagi masyarakat Indonesia.
Deklarasi FORMASI dilakukan dengan mengutip Sumpah Pemuda, dilanjutkan dengan sumpah untuk mewujudkan kedaulatan di ranah siber Indonesia. Seluruh pendiri FORMASI bersama-sama mengucapkan, “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mewujudkan ranah siber berdaulat, ranah siber Indonesia.” Deklarasi ini diucapkan dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, pada Senin (28/10/2024).
Para tokoh yang hadir dalam deklarasi secara langsung antara lain Gildas Deograt Lumy, Girindro Pringgo Digdo, Onno W. Purbo, Yudhistira Nugraha, Restia Moegiono, Rolof Satrianto, Soegiharto Santoso (Hoky), Faris Rahman, Abil Sudarman, Farhan Muhammad, dan Kalpin Silaen. Beberapa tokoh lainnya, seperti Sarwono Sutikno, M. Nuh (dari Puslabfor), Arief Sulistyanto, Jati Kusumo (dari Kemenhan), dan Rachmat (dari SKK Migas) turut hadir secara online.
FORMASI: Mewujudkan Kemandirian dan Kedaulatan Siber Nasional
Gildas Deograt Lumy, pendiri sekaligus Ketua FORMASI, menjelaskan bahwa FORMASI merupakan komunitas informal yang menghimpun warganet Indonesia yang peduli terhadap kemandirian, kedaulatan, dan kemajuan bangsa di bidang keamanan siber dan informasi. Awalnya, FORMASI bermula dari grup diskusi di aplikasi percakapan multi-platform Palapa, yang merupakan karya anak bangsa. “FORMASI adalah hasil peleburan Komunitas Keamanan Informasi (KKI) dan Forum XecureIT pada 2013, dengan tujuan berbagi informasi dan berdiskusi mengenai keamanan siber demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Gildas dalam acara deklarasi tersebut.
Lebih lanjut, Gildas menambahkan bahwa peleburan ini dilakukan untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan guna menghadapi tantangan yang ada secara menyeluruh. “Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah mengembangkan budaya keamanan siber dan informasi, yang menjadi dasar pendirian FORMASI,” ungkapnya.
Menurut Gildas, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memiliki keselarasan antara pola pikir, perkataan, perilaku, dan keputusan strategis dalam mewujudkan kedaulatan siber dan keamanan nasional. “Evolusi akan kalah dengan revolusi. Diperlukan strategi terintegrasi dan langkah yang sistemik untuk memastikan kedaulatan di ranah siber, merevolusi budaya keamanan siber, dan informasi di tengah perkembangan teknologi saat ini,” tegasnya.
Dukungan dari Berbagai Tokoh Nasional
Kehadiran FORMASI disambut positif oleh sejumlah tokoh, salah satunya adalah Komjen Pol. (Purn) Arief Sulistyanto, mantan Kepala Bareskrim dan Kepala Baharkam Polri. “Ranah siber adalah sebuah keniscayaan yang harus disikapi dengan kewaspadaan terhadap tantangan baru yang semakin kompleks. Kehadiran FORMASI diharapkan mampu membantu upaya literasi digital dan pengembangan keamanan siber di Indonesia,” kata Arief Sulistyanto.
Pakar keamanan siber dan penerima Postel Award 2020, Onno W. Purbo, juga menyambut baik berdirinya FORMASI. Menurutnya, keamanan siber tidak hanya menyangkut lembaga dan teknologi, tetapi juga ekosistem dan sumber daya manusia yang kompeten. “Kondisi SDM keamanan siber di Indonesia masih memprihatinkan, namun saya optimis dengan adanya pendidikan terbuka dan kursus daring gratis, kita dapat meningkatkan kualitas SDM dan mencapai kemandirian di bidang ini,” ujar Onno.
Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Mayor Jenderal TNI Dominggus Pakel, turut memberikan dukungan. Ia menyatakan bahwa FORMASI akan menjadi mitra strategis BSSN dalam menjaga dan meningkatkan keamanan siber nasional. “Keberadaan FORMASI adalah partisipasi nyata warga yang peduli akan kedaulatan di ranah siber,” ujarnya.
Ir. Soegiharto Santoso, SH, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), juga optimis FORMASI akan berperan aktif dalam menjaga keamanan siber di Indonesia. “Sejak 2022, kami dari APTIKNAS telah bekerjasama dengan BSSN RI melalui event tahunan National Cybersecurity Connect (NCC) untuk menggaungkan kemandirian di ranah siber Indonesia,” ungkap Hoky, sapaan akrabnya, yang juga aktif di berbagai organisasi keamanan informasi dan pers nasional. *HGM